https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3642651/sindrom-bayi-biru-kenali-gejala-dan-penyebabnya
Sindrom bayi biru yang juga dikenal sebagai methemoglobinemia bayi adalah suatu kondisi di mana kulit bayi membiru. Hal ini terjadi karena penurunan jumlah hemoglobin dalam darah bayi.
Hemoglobin adalah protein darah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh dan mengirimkannya ke berbagai sel dan jaringan.
Ketika darang tidak mampu membawa oksigen ke seluruh tubuh, bayi menjadi biru (sianosis).
Sindrom bayi biru jarang terjadi di negara-negara industri, tetapi kadang terjadi di daerah pedesaan. Bayi yang lahir di negara berkembang dengan suplai air buruk terus berisiko mengalami kondisi tersebut.
PENYEBAB
Penyebab paling umum dari sindrom bayi biru adalah air yang terkontaminasi dengan nitrat.
Setelah bayi meminum susu formula yang dibuat dengan air yang kaya nitrat, tubuh mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit ini mengikat hemoglobin dalam tubuh, membentuk methemoglobin, yang tidak mampu membawa oksigen.
Nitrat paling umum dalam air minum di komunitas pertanian yang menggunakan air sumur. Pencemaran ini disebabkan oleh penggunaan pupuk dan pupuk kendang.
Bayi dibawah 3 bulan berapa pada risiko tertinggi untuk sindrom bayi biru, tetapi tetap bisa terjadi kepada populasi lainnya.
Orang yang berisiko methemoglobinemia termasuk orang dewasa dengan:
Kondisi lain yang dapat menyebabkan bayi tampak biru adalah sebagai berikut:
Perihal pengajuan visa
GEJALA
Gejala yang paling umum dari sindrom bayi biru adalah perubahan warna biru pada kulit di sekitar mulut, tangan, dan kaki. Ini juga dikenal sebagai sianosis dan merupakan tanda bahwa anak atau orang tersebut tidak mendapatkan cukup oksigen.
Gejala potensial lain dari sindrom bayi biru meliputi:
Pada kasus yang parah, sindrom bayi biru bahkan bisa menyebabkan kematian.
DIAGNOSA
Seorang dokter dapat meminta tes darah untuk mendiagnosis sindrom bayi biru. Seorang dokter menduga bahwa bayi memiliki sindrom bayi biru selama pemeriksaan rutin. Orang tua atau pengasuh yang melihat perubahan warna kebiruan harus menjadwalkan janji dengan dokter.
Dokter akan memulai diagnosis dengan mengambil riwayat medis menyeluruh dengan menanyakan gejala, pola makan, dan kondisi di rumah, kemudian melakukan pemeriksaan fisik, melihat perubahan warna pada area yang berubah warna dan mendengarkan jantung dan paru-paru.
Tes diagnostic tambahan mungkin termasuk:
Selain menguji bayi, air keran juga dapat diuji untuk mengukur kadar nitrat. Umumnya, air dengan kadar nitrat di bawah 10 miligram per liter (mg/L) dianggap aman. Jika sampel air memiliki kadar nitrat di atas 10 miligram per liter (mg/L), jangan berikan pada bayi.
PERAWATAN
Perawatan bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan bayi membiru. Jika penyakit jantung bawaan menyebabkan perubahan warna, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelainan.
Seorang ahli bedah biasanya akan mengoperasi sebelum bayi berusia 1 tahun, idealnya sekitar 6 bulan, atau bahkan sedikit lebih awal. Operasi yang berhasil berarti bayi akan mulai mendapatkan lebih banyak oksigen dan tidak akan lagi terlihat biru.
Jika kadar nitrat yang tinggi di dalam air menyebabkan sindrom bayi biru, dokter mungkin perlu berkonsultasi dengan pusat kendali racun setempat atau ahli toksikologi untuk membantu menemukan cara terbaik untuk mengobati kondisi tersebut.
Menghindari sumber kontaminasi nitrat, seperti air sumur atau air ledeng, sangat penting untuk semua anak dengan kondisi ini.
Dokter dapat memantau anak-anak dengan sindrom bayi biru ringan untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami masalah kesehatan lebih lanjut sebagai akibat dari kondisi tersebut.
Anak-anak dengan kondisi yang lebih parah mungkin memerlukan obat yang disebut metilen biru, yang akan diberikan dokter sebagai suntikan.
PANDANGAN
Sindrom bayi biru adalah kondisi langka yang terjadi ketika bayi minum susu formula yang dibuat dengan air yang terkontaminasi nitrat tingkat tinggi.
Untuk alasan ini, sangat penting untuk menghindari untuk memberi bayi air dari sumur sampai setidaknya usia 1 tahun. Pengobatan dan pemantauan bayi biasanya dapat mencegah komplikasi. Namun, jika tidak diobati, sindrom bayi biru dapat mengancam jiwa.
Sebagian besar anak dengan sindrom bayi biru melanjutkan hidup normal dan sehat tanpa komplikasi gangguan kesehatan yang berkepanjangan.
Source: https://www.medicalnewstoday.com/articles/321955#symptoms