https://fooddiversity.today/id/article_86440.html
Durasi berpuasa di Jepang memiliki waktu yang lebih lama dibandingkan berpuasa di Indonesia, yaitu di Jepang memiliki waktu sekitar 19 jam, sementara di Indonesia hanya 13 jam, selain itu juga kondisi cuaca juga bisa menjadi tantangan, apalagi di musim panas Jepang. Waktu sahur di Jepang yaitu sekitar pukul 02.28 pagi dan waktu berbuka puasa sekitar pukul 19.16 malam. Di Jepang, semakin hari berjalannya hari puasa, imsak akan semakin lama dan waktu berbuka semakin cepat.
Di satu sisi, tuntutan pekerjaan juga bisa menjadikan puasa sedikit lebih berat, mengingat bahwa Jepang merupakan salah satu negara maju yang sangat profesional dalam pekerjaan dan sekolah, maka mereka sangat disiplin terhadap waktu baik saat bekerja maupun sekolah. Saat malam hari di waktu shalat tarawih tiba, di Jepang dilakukan secara tenang dan tidak mengganggu masyarakat Jepang lainnya dan hanya menggunakan pengeras suara di dalam ruangan.
Islam masih menjadi penduduk minoritas di Jepang, sehingga untuk mencari makanan yang benar-benar Halal terkadang cukup sulit. Hampir Sebagian besar makanan mengandung babi atau unsur makanan haram lainnya. Tips yang untuk membeli makanan yang Halal dapat dibeli di restoran yang berlabel Nippon Asia Halal Association (NAHA). Lembaga ini memiliki peran memberikan label halal pada restoran dan produk makanan Jepang. Selain itu untuk Masjid di Jepang juga masih sulit dijumpai, bahkan seperti di kota besar seperti di Osaka dan Tokyo.
Di Tokyo terdapat Masjid Camii Tokyo yang berlokasi di dekat stasiun Yoyogi Uehara, Tokyo yang merupakan masjid terbesar di Jepang serta Masjid Kobe di Kobe. Sementara di Osaka terdapat Masjid yang terletak di pusat kota Osaka, di Nishi Yodogawa-ku, yang menyediakan berbagai fasilitas seperti toko makanan Halal hingga madrasah.
https://japanesestation.com/lifestyle/life-relationship/bagaimana-suasana-puasa-ramadhan-di-jepang