26032020
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) secara resmi menganjurkan mengganti penggunaan frasa "social distancing" menjadi "physical distanding" sejak Jumat (20/3/2020). Alasan penggunaan frasa ini adalah, untuk mengklarifikasi bahwa ada perintah untuk berdiam diri di rumah demi mencegah virus corona. Namun bukan berarti kita memutus kontak dengan teman atau keluarga secara sosial. Dengan penggunaan frasa physical distancing, diharapkan imbauan yang dikeluarkan WHO lebih jelas, yakni menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak menyebar.
Alasan dibalik pengubahan frasa Dalam sebuah transkip WHO yang beredar belakangan ini, dan juga dibagikan oleh pemerhati Bahasa Indonesia Ivan Lanin di akun Twitternya, ada alasan menarik kenapa WHO mengganti frasa social distancing menjadi physical distancing.
Dikatakan Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk respons Covid-19 sekaligus kepala unit penyakit dan zoonosis di WHO, saat ini hal yang bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona adalah tidak berada di kerumunan atau tempat ramai. Salah satu yang bisa dilakukan adalah berada di rumah saja dan mengurangi aktivitas yang tak perlu di luar rumah. Dengan menjaga jarak fisik dari orang lain, hal ini dapat mencegah virus menyebar dari satu orang ke orang yang lain. "Namun, menjaga jarak fisik bukan berarti kita memutus hubungan sosial dengan orang yang kita cintai, dari keluarga kita," kata Kerkhove. Alasan itulah yang membuat frasa social distancing diganti menjadi physical distancing. Agar kita menjaga jarak fisik, bukan jarak sosial.
Karena bagaimanapun, teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini tetap dapat menghubungkan kita ke banyak orang, meski terpisah jarak secara fisik.
"Kami mengganti frasa menjadi physical distancing karena kami ingin orang-orang tetap berhubungan," imbuh Kerkhove. Jadi, manfaatkan internet dan media sosial untuk tetap terhubung dnegan orang terkasih. Seperti dikatakan Kerkhove, kesehatan mental Anda sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Terhubung secara sosial Dilansir Futurism, Jumat (20/3/2020), profesor psikologi dari Universitas Stanford, Jamil Zaki berpendapat bahwa sudah saatnya kita menghentikan pemakaian frasa social distancing. "Saya pikir, kita harus mulai membingkai ulang apa yang sedang kita lakukan sekarang. Kita saat ini sedang menjaga jarak fisik atau physical distancing dengan orang lain untuk menekankan bahwa kita tetap dapat terhubung secara sosial bahkan ketika fisik tak bertemu," kata Zaki dalam sebuah pertemuan di universitasnya. "Teknologi yang sering kita salahkan karena merusak tatanan sosial mungkin sekarang justru sangat berguna untuk menyatukan semua orang," imbuh Zaki.
Author: Gloria Setyvani Putri
Source : https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/24/120000023/who-ubah-social-distancing-jadi-physical-distancing-apa-maksudnya-?page=2