https://i.pinimg.com/originals/b6/ee/e9/b6eee975bc3b67b473bba0f3e74ae157.jpg
Kesejahteraan fisik dan mental sangat penting baik dalam aspek pribadi maupun sektor profesional bagi para pekerja.
Work-life Balance dapat didefinisikan Sejauh mana individu dapat mengimbangi dan sama-sama merasa puas dalam hal waktu dan keterlibatan psikologis dengan peran mereka di dalam kehidupan kerja dan kehidupan pribadiserta tidak adanya konflik diantara kedua peran tersebut.
1. Tetapkan batasan profesional
Pertimbangkan penyanggupan bekerjaovertime. Sebelum menyetujui, kamu perlu mempertimbangkan segala konsekuensi yang akan dihadapi ketika bekerja lebih dari jam kantor.
Jika keadaannya memungkinkan dan terdapat perjanjian tertulis soal upah lembur, mungkin kamu dapat memperhitungkan kembali tawaran tersebut. Begitu pula sebaliknya.
2. Kurangi Sikap perfeksionis
Sejatinya, menjadi seseorang yang perfeksionis tidaklah salah. Bahkan, sikap tersebut bisa mendorongmu untuk selalu memberikan kinerja terbaik.
Namun, jika kebiasaan tersebut dibiarkan, sikap perfeksionis justru bisa menganggu kehidupanmu di luar pekerjaan.
Yang perlu diingat adalah bahwa kesalahan atau kekurangan itu wajar dan dapat diperbaiki di kemudian hari dan tidak terulang kembali
3. Luangkan Me Time
Mengedepankan me timetentu saja penting untuk meraih work life balance karena hal tersebut sangat berhubungan dengan menjaga kesehatan mental.
Me time dapat dijalankan dengan melakukan hobi. Ingat-ingat lagi hal yang membuatmu bahagia.
Selain itu, kamu juga dapat mencoba hal-hal baru yang ingin kamu lakukan sebelumnya, misalnya pergi liburan ke kota yang belum pernah dikunjungi.