Suatu keterampilan manusia dalam bekerja dibagi menjadi dua, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill merupakan keterampilan teknis yang dimiliki oleh seseorang tersebut, dengan kata lain, keterampilan dasar yang dimiliki seseorang tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya dokter yang memerlukan keterampilan medis memerlukan pengetahuan mengenai selingkup medis tersebut seperti obat-obatan, keterampilan beroperasi, dsb, dan hard skill ini akan terus berkembang jika seseorang tersebut berusaha untuk mengembangkannya seiring berjalannya waktu. Soft skill merupakan keterampilan yang bersifat pribadi yang dapat digunakan untuk seseorang tersebut berkembang dan memaksimalkan kinerja yang dihasilkan dari hard skill tersebut. Menurut Elfindri (2012:67), soft skill merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok. atau bermasayarakat, serta dengan sang pencipta. Dengan kata lain, soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam segi kepribadian, karakeristik, daya sosial, kemampuan berbahasa, kepedulian serta optimisme. Dalam dunia karir, soft skill ini bisa dimanfaatkan untuk membangun relasi (yang sangat penting di dunia pekerjaan), seberapa anda bisa beradaptasi dalam lingkungan kerja tersebut.
Hard skills dan soft skills adalah suatu keterampilan yang saling berkesinambungan dan tidak dapat terpisahkan dari satu sama lain, dengan kata lain, dengan mempelajari hard skills, kita mempelajari dasar dari bidang pekerjaan kita, kemampuan dasar apa yang diperlukan, serta fasilitas-fasilitas apa saja yang diperlukan untuk menguasai hard skills tersebut, lalu dengan ada soft skills, maka penguasaan hard skills tersebut diperluas dengan sesama pekerja melalui pembentukan kelompok kerja. Melalui kelompok kerja inilah, maka karyawan-karyawan dapat berbagi ide mereka melalui soft skills yang dimiliki masing. Hard skills tidak akan berguna bila seseorang tersebut tidak memiliki soft skills yang baik, sedangkan soft skills tidak bisa dimanfaatkan banyak bila seseorang tersebut tidak memiliki hard skills yang cukup untuk mencakup suatu keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan.
Di zaman yang canggih seperti sekarang, tentunya hard skill yang rata-rata hampir semua perusahaan cari adalah keterampilan dalam menggunakan komputer karena komputer merupakan suatu sarana yang paling fleksibel dan pada zaman canggih ini, bisa dibilang komputer itu tidak terpisahkan. Perusahaan pada zaman ini juga menghargai orang-orang yang bisa membuat suatu konten seperti membuat video, poster, desain grafis, dll. Dalam segi soft skills, kekreativan merupakan aset yang terkuat dalam suatu perusahaan, akan tetapi perlu diseimbangkan juga dengan kemampuan berkomunikasi antar sesama sehingga kekreativan tersebut tidak sia-sia karena suatu miskomunikasi yang mungkin bisa terjadi karena kurangnya kemampuan berkomunikasi. Selain itu, memang tidak mudah untuk beradaptasi dari bidang keahlian utama seseorang, akan tetapi akan sangat dihargai bila seseorang ingin mencoba hal baru diluar bidang mereka. Soft skill juga mencakup pengendalian emosi masing-masing juga; yang bekerja dengan hati yang tenang dan fokus akan membuahkan kualitas kinerja kerja yang lebih baik, sedangkan yang kurang bisa mengendalikan emosi mereka, seperti mudah panik, mudah marah cenderung memiliki kualitas kinerja kerja yang kurang, karena 80% dari kesuksesan manusia ditentukan dari kemampuan mereka untuk mengendalikan emosi yang mereka miliki masing-masing.