https://www.japan-guide.com/e/e2097.html
Bonsai adalah pohon miniatur pot yang ditata dengan hati-hati untuk mencapai efek estetika. Konsep ini pertama kali diimpor ke Jepang dari Cina lebih dari seribu tahun yang lalu. Sejak itu, gaya khas dari bentuk seni ini telah dikembangkan di Jepang.
Berbagai teknik seperti pemangkasan akar dan penataan digunakan untuk menjaga pohon tetap kecil tetapi sebanding dengan tampilannya jika tumbuh di alam. Pohon ini mencapai efek memadatkan tampilan pohon atau hutan alami di dalam pot, meninggalkan ruang untuk imajinasi artistik.
Ciri Khas Pohon
Pohon yang digunakan dalam bonsai termasuk yang berdaun jarum seperti pohon pinus (matsu), dengan daun yang lebih luas seperti pohon maple (momiji), dengan bunga seperti pohon ceri (sakura), dan dengan buah-buahan seperti pohon quince (karin). Beberapa karya seni juga menggunakan rumput sebagai subjeknya.
Beberapa pohon sengaja menampilkan warna putih, bagian mati tanpa kulit kayu untuk mewakili perjuangan pohon di alam. Batang yang mati sebagian disebut shari, sedangkan cabang yang mati sebagian disebut jin.
Gaya Bonsai
Bonsai datang dalam berbagai gaya. Di bawah ini adalah beberapa yang paling sering ditemui:
Formal dan informal lurus
Batang dalam bonsai lurus formal lurus, dan puncak pohon sejajar dengan tubuh dan pangkal. Dalam kasus bonsai lurus informal, batangnya sedikit miring, tetapi bagian atas pohon masih berada tepat di atas bagian tengah pangkal.
Miring
Seperti namanya, seluruh pohon miring ke satu sisi.
Riam
Bukannya tegak, pohon itu tumbuh ke bawah ke satu sisi ke tingkat di mana puncaknya berakhir pada ketinggian yang sama atau lebih rendah dari pot, seperti pohon di tepi tebing.
Hutan dan multi-batang
Dalam bonsai gaya hutan, beberapa pohon ditanam dalam pot yang sama, dibuat dengan hati-hati untuk meniru hutan. Bonsai multi-batang mirip dengan gaya hutan, kecuali bahwa banyak batang memiliki akar yang sama, yaitu sebenarnya mereka adalah satu pohon.
Batu
Pohon itu tumbuh di atas batu dengan akarnya berlabuh di celah-celah batu atau di tanah di bawahnya.
Elemen lainnya
Pot dan batu yang digunakan juga merupakan elemen penting dalam bonsai. Bertentangan dengan rekan-rekan Cina mereka, bonsai Jepang cenderung menggunakan pot dengan warna yang kurang mencolok. Ide untuk mendapatkan keindahan dari kesederhanaan sangat dihargai, dan wadah yang digunakan biasanya memiliki warna tanah atau gelap. Batu atau bebatuan tidak dipilih karena kelangkaannya atau nilainya, tetapi dipilih sesuai dengan bagaimana mereka dapat berbaur dan berkontribusi pada estetika karya seni.
Bagaimana menghargai bonsai
Cara untuk menghargai bonsai adalah dengan melihatnya terlebih dahulu dan mendapatkan kesan keseluruhan, dan kemudian menurunkan garis pandang Anda ke tingkat yang sama dengan karya seni. Coba bayangkan diri Anda kecil, memandangi pohon di lingkungan yang alami.
sumber: https://www.japan-guide.com/e/e2097.html