http://sh.shokei.jp/hs/schoollife/club.php
Jika kita terbiasa menonton anime, kita pasti mengetahui bahwa di sekolah Jepang ada yang namanya klub sekolah. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa fakta menarik tentang klub sekolah di Jepang yang dikenal dengan bukatsu atau kurabu.
Klub-klub ini memberikan banyak pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan! Klub sekolah di Jepang dianggap serius karena berfungsi sebagai pelatihan untuk karir dan masa depan para siswa. Di beberapa sekolah bahkan mewajibkan para siswanya untuk mengikuti kegiatan klub ini.
Apa itu Kurabu dan Bukatsu?
Klub sekolah yang disebut kurabu adalah ekstrakurikuler yang disiapkan dan diatur sendiri oleh siswa, istilah bukatsu atau aktivitas klub biasa digunakan di sekolah menengah. Setiap klub biasanya mendapatkan ruangan atau fasilitasnya sendiri, dibutuhkan seorang penasehat (guru) untuk mengawasi dan memberi arahan kepada klub dan juga seorang ketua klub (buchou). Beberapa sekolah mengharuskan klub memiliki jumlah anggota minimum (biasanya 5 orang).
Banyak yang tidak menyukai gagasan klub karena bisa memakan waktu lama tergantung klub mana yang kita ikuti. Beberapa begadang di malam hari di sekolah, yang lain harus hadir bahkan di akhir pekan. Kegiatan klub sekolah berlangsung setelah sekolah dan berlangsung hingga sekitar 5 hingga 7 jam, terkadang kita perlu bertemu bahkan sebelum sekolah. Itulah sebabnya beberapa siswa akhirnya membuat dan bergabung dengan klub yang praktis tidak melakukan apa-apa dan dengan sedikit kewajiban kehadiran, seperti klub membaca dan bahkan klub tidur siang.
Sangat umum bagi para siswa untuk merasa stress ketika memasuki atau memilih klub, karena itu akan menentukan kinerja akademik mereka dan persahabatan yang akan mereka jalin di antara semua teman-teman mereka.
Banyak klub berkampanye untuk merekrut anggota baru, karena ada kemungkinan klub akan tutup karena kekurangan anggota. Para siswa sebenarnya dapat keluar dan bergabung dengan klub kapan saja. Tujuan utama dari klub tidak hanya untuk merangsang kegiatan seperti olahraga, permainan, seni, musik dan lain-lain; tetapi juga untuk mempromosikan diri sebagai interaksi sosial secara intens.
Bagaimana sebuah klub sekolah di Jepang berjalan?
Beberapa sekolah di Jepang mengharuskan muridnya untuk bergabung ke suatu kegiatan klub. Ada juga sekolah yang tidak mengharuskan para siswa siswinya untuk mengikuti suatu klub, atau tergantung pada klub yang kita ikuti, juga ada banyak siswa yang memiliki pekerjaan paruh waktu sehingga menghalangi kehadiran mereka di klub yang membutuhkan banyak dedikasi misalnya di klub olahraga.
Siswa yang tidak tergabung dalam klub atau tidak memiliki aktivitas klub disebut kitaku-bu atau klub pulang ke rumah. Kemungkinan untuk membuat klub tidak terbatas. Ada klub olahraga, seni, memasak, kendo, manga, animasi atau apa pun yang diminati siswa.
Untuk mendirikan klub, cukup memiliki jumlah anggota, penasihat, proposal dan tujuan yang diperlukan, dan terkadang juga diperlukan sponsor yang dapat mendukung kegiatan klub.
Batasan dan aturan untuk pembuatan dan administrasi klub ditentukan di setiap sekolah. Terkadang OSIS bertanggung jawab untuk menyetujui dan memantau pembentukan klub.
Tingkat komitmen yang dibutuhkan untuk bukatsu sangat ketat. Beberapa orang asing mengkritik gagasan itu karena tren dan waktu yang dihabiskan siswa.
Di klub sekolah, selain ikatan antar siswa, juga diterapkan pada budaya senpai dan kouhai. Banyak pemula yang bergabung dengan klub olahraga menunggu bertahun-tahun untuk mengikuti kompetisi antar sekolah.
Beberapa anggota mengembangkan keterampilan mereka ke tingkat profesional, dan beberapa sekolah memiliki tim yang menjadi nasional. Beberapa bergabung dengan klub hanya sebagai hobi atau untuk bersama teman-teman.
Saat ini, kita akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kita akan mendapatkan pujian atas prestasi di klub sekolah.
Di beberapa sekolah tidak ada batasan minimal anggota untuk suatu klub, tetapi biasanya ada batasan maksimal. Terkadang beberapa anggota dikeluarkan dari klub karena kurangnya pengalaman atau karena mereka bergabung di saat-saat paling terakhir.
Perbedaan Antara Klub Olahraga dan Klub Budaya
Klub olahraga, atau yang di dalamnya termasuk seperti klub sepakbola, basket, tenis, dan sebagainya disebut juga dengan Undou-bu. Sedangkan klub yang tidak memerlukan aktivitas fisik seperti klub catur, astronomi, klub sejarah memiliki kategori sebagai klub budaya atau Bunka-bu.
Biasanya para pelajar di Jepang memilih klub berdasarkan kategori ini, apabila mereka terbiasa dengan bergerak dan aktivitas fisik, banyak dari mereka yang akan memilih Undou-bu. Sebaliknya, apabila mereka yang tidak terbiasa dengan aktivitas fisik biasanya akan memilih klub di kategori Bunka-Bu.
Source: https://skdesu.com/en/school-clubs-in-japan/