Daruma berasal dari kota Takasaki, Prefektur Gunma, Jepang. Kota ini adalah rumah bagi Kuil Shorinzan Daruma-ji yang telah memproduksi boneka ini sejak abad ke-17. Daruma sendiri terinspirasi dari sosok Bodhidharma, pendiri Zen Buddhisme, yang digambarkan sebagai sosok teguh dan tak mudah goyah.
Setiap tahun, kuil Shorinzan mengadakan "Shorinzan Nanakusa Taisai Daruma Market Festival" pada 6 dan 7 Januari. Ribuan pengunjung datang untuk membeli Daruma baru, dan membakar yang lama sebagai simbol pembaruan harapan.
Bentuk bulat Daruma melambangkan keteguhan hati. Filosofi Jepang "nanakorobi yaoki" (tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit) menjadi roh dari boneka ini. Ketika seseorang membeli Daruma, satu matanya diwarnai sambil mengucapkan harapan. Setelah keinginan terkabul, mata satunya diisi sebagai tanda syukur.
Boneka ini juga biasa digunakan saat tahun baru, pembukaan usaha baru, atau menghadapi tantangan besar dalam hidup. Ia menjadi simbol kekuatan untuk terus maju meski banyak rintangan.
Tempat paling otentik tentu saja adalah di Takasaki. Namun jika kamu berada di Tokyo, Kyoto, atau kota wisata lainnya, kamu bisa menemukan Daruma di toko-toko suvenir, kuil-kuil besar, atau festival musiman. Harganya bervariasi tergantung ukuran dan desain.
Jika kamu tak sempat membeli langsung di Jepang, Daruma juga tersedia di beberapa toko daring internasional. Namun tentu saja, pengalaman membeli langsung di tempat asalnya memberikan nilai tersendiri.
Daruma doll bukan sekadar oleh-oleh. Ia adalah pengingat untuk tetap teguh pada tujuan, meski dunia tidak selalu ramah. Jadi, kalau kamu ke Jepang, jangan lupa bawa pulang satu Daruma—siapa tahu, harapanmu segera terkabul!