https://allabout-japan.com/en/article/2757/
Kabuki adalah bentuk teater tradisional Jepang yang berakar dari Zaman Edo, yang diakui sebagai salah satu dari tiga teater klasik utama Jepang bersama dengan Noh dan Bunraku, serta telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
APA ITU KABUKI?
Kabuki adalah seni yang kaya akan kecakapan dalam memainkan pertunjukan. Hal ini melibatkan kostum yang dirancang dengan rumit, make-up yang menarik, wig yang aneh, dan yang paling penting aksi berlebihan yang ditampilan oleh para aktor. Gerakan yang sangat bergaya memiliki tujuan untuk menyampaikan makna kepada penonton; hal ini sangat penting karena bentuk Jepang kuno yang biasa digunakan, bahkan sulit untuk dipahami sepenuhnya oleh orang Jepang.
Set panggung dinamis seperti platform berputar dan pintu jebakan memungkinkan perubahan adegan secara cepat atau muncul/hilangnya aktor. Keistimewaan lain dari panggung kabuki adalah jembatan penyeberangan (hanamachi) yang mengarah menuju penonton, memungkinkan menampilkan masuk atau keluar yang dramatis. Suasana dibantu dengan musik live yang dibawakan menggunakan alat musik tradisional. Elemen-elemen ini berpadu untuk menghasilkan kinerja visual yang memukau dan menawan.
Plot biasanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama yang menghangatkan hati, konflik moral, kisah cinta, kisah tragedi konspirasi, atau cerita terkenal lainnya. Fitur unik dari pertunjukan kabuki adalah apa yang ditampilkan seringkali hanya sebagian dari keseluruhan cerita (biasanya bagian terbaik). Oleh karena itu, untuk meningkatkan kenikmatan yang diperoleh, ada baiknya membaca sedikit cerita sebelum menghadiri pertunjukan. Dibeberapa teater, dimungkinkan untuk menyewa headset yang menyediakan narasi dan penjelasan bahasa Inggris.
KONVENSI KABUKI
Ketika awal kemunculannya, kabuki hanya dimainkan oleh Wanita dan populer terutama di kalangan orang biasa. Kemudian selama Periode Edo, sebuah larangan ditempatkan oleh Keshogunan Tokugawa yang melarang Wanita untuk berpartisipasi; hingga saat ini kabuki dilakukan secara eksklusif oleh pria. Oleh karena itu, beberapa aktor kabuki laki-laki ahli dalam memainkan peran perempuan (onnagata).
Salah satu hal yang akan diperhatikan adalah para asisten berbaju hitam tampil di atas panggung. Mereka ada untuk menyerahkan alat peraga aktor atau membantu mereka dalam berbagai cara lain, untuk membuat kinerja mulus. Mereka disebut "kurogo" dan diharapankan untuk tidak menghiraukan keberadaannya.
Jika Anda menemukan orang-orang dari penonton meneriakkan nama-nama aktor di atas panggung, jangan salah mengira ini sebagai tindakan tidak hormat: semua aktor kabuki memiliki yago (nama panggung turun-temurun), yang terkait erat dengan rombongan teater tempat dia berada. Di dunia kabuki, rombongan adalah organisasi hierarki yang terjalin erat, biasanya berlanjut dari generasi ke generasi dalam keluarga. Hal ini merupakan kebiasaan bagi penonton untuk meneriakkan nama panggung aktor pada waktu yang tepat sebagai bentuk dukungan.
Aturan berpakaian formal tidak diperlukan saat menghadiri pertunjukan kabuki, walaupun begitu, penonton direkomendasikan menggunakan pakaian dan alas kaki yang sopan. Terkadang, pada hari pertama pertunjukan, seringkali beberapa wanita menghadiri pertunjukan dengan mengenakan kimono tradisional.
DIMANA DAPAT MENONTON KABUKI
Di masa lalu, kabuki dilakukan di tempat-tempat terpilih seperti di kota-kota besar seperti Edo (sekarang Tokyo), Osaka dan Kyoto. Versi lokal kabuki juga terjadi di pedesaan.
Saat ini, pertunjukan kabuki paling mudah dinikmati di teater-teater tertentu dengan kursi bergaya Barat. Pertunjukan sehari biasanya dibagi menjadi dua atau tiga segmen (satu di sore hari dan satu di malam hari), dan setiap segmen dibagi lagi menjadi babak. Tiket biasanya dijual per segmen, meskipun dalam beberapa kasus juga tersedia per babak. Biasanya harganya sekitar 2.000yen untuk satu aksi atau antara 3.000 dan 25.000yen untuk seluruh segmen tergantung pada kualitas kursi.
Tokyo
Teater Kabukiza
Di atas Stasiun Higashi-Ginza (Jalur Kereta Bawah Tanah Hibiya/Asakusa)
Kabukiza di distrik Ginza Tokyo dibangun kembali dan dibuka kembali pada tahun 2013. Kabukiza sangat mirip dengan pendahulunya kecuali gedung pencakar langit yang sekarang berdiri di atasnya. Ini adalah teater yang paling mudah diakses oleh turis asing, pementasan drama hampir setiap hari dan menawarkan tiket satu babak dan monitor sewa yang menyediakan subtitle dan penjelasan bahasa Inggris. Tiket satu babak hanya tersedia pada hari itu di loket tiket khusus, sedangkan tiket reguler dapat dipesan secara online dalam bahasa Inggris.
Tokyo
Teater Nasional
5 menit jalan kaki dari Stasiun Hanzomon (Jalur Kereta Bawah Tanah Hanzomon) atau 10 menit jalan kaki dari Stasiun Nagatacho (Jalur Kereta Bawah Tanah Yurakucho/Hanzomon/Nanboku)
Teater Nasional menawarkan pertunjukan kabuki selama berbulan-bulan dalam setahun. Perangkat informasi bahasa Inggris biasanya tersedia untuk disewa.
Kyoto
Teater Minamiza
Di distrik Gion, tepat di sebelah Stasiun Keihan Gion-shijo atau 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Hankyu Kawaramachi
Beberapa pertunjukan per tahun, masing-masing berlangsung antara tiga sampai empat minggu, biasanya dilakukan di Teater Minamiza. Perangkat informasi bahasa Inggris mungkin tersedia atau tidak, tergantung pada kinerjanya.
Osaka
Teater Shochikuza
Di Distrik Dotombori dekat Stasiun Namba
Beberapa pertunjukan per tahun, masing-masing berlangsung antara tiga sampai empat minggu, biasanya dilakukan di Teater Shochikuza. Perangkat informasi bahasa Inggris biasanya tidak tersedia.
Fukuoka
Teater Hakataza
Di sebelah Stasiun Subway Nakasu Kawabata
Beberapa pertunjukan per tahun, masing-masing berlangsung antara tiga sampai empat minggu, biasanya dilakukan di Teater Hakataza.
TEATER HISTORIS
Teater-teater ini tidak lagi berfungsi sebagai tempat pertunjukan, tetapi dipertahankan agar pengunjung dapat merasakan dan merasakan struktur teater kabuki tradisional. Salah satu ciri khas teater tradisional adalah tidak adanya kursi bergaya Barat. Sebagai gantinya, penonton duduk di atas bantal yang diletakkan di lantai dalam area persegi yang dipisahkan oleh balok kayu.