Kenali Apa Itu Creative Writer dan Berbagai Karyanya
Creative writer adalah salah satu pekerjaan di bidang tulis-menulis yang banyak dicari saat ini.
Seorang creative writer bisa bekerja di suatu perusahaan, agency, maupun bekerja mandiri sebagai freelance. Hal yang ditulis pun beragam.
Lalu, seperti apa definisi dan bentuk-bentuk karya profesi creative writer itu sendiri?
Sebelum memahami apa itu creative writer, kamu perlu mengetahui apa definisi sesungguhnya dari creative writing.
Dilansir dari Masterclass, creative writing adalah bentuk penulisan yang mencakup sejumlah genre dan gaya di luar lingkup penulisan teknik atau akademik yang lebih formal.
Jadi, jika kamu pernah mempelajari struktur penulisan berita, skripsi, dan sebagainya, hal tersebut tidak berlaku di creative writing.
Kamu justru harus keluar dari aturan-aturan tersebut dan menciptakan sesuatu yang berbeda.
Biasanya, creative writing berfokus pada beberapa elemen, seperti pengembangan narasi, karakter, plot, cerita, dan imajinasi.
Dengan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa creative writer adalah seseorang yang menulis berbagai hal di luar aturan penulisan teknik atau akademik formal.
Lalu, apa yang biasanya ditulis oleh seorang creative writer?
Menurut Writer’s Treasure, seorang creative writer bisa membuat karya fiksi maupun nonfiksi.
Kebanyakan karya fiksi dibuat dengan tujuan menghibur dan mengedukasi. Sementara itu, karya nonfiksi seperti biografi dan autobiografi lebih bertujuan untuk mengedukasi dan menginformasikan sesuatu.
Apa pun tujuannya, ada satu skill utama yang harus dimiliki oleh seorang creative writer.
Sesuai sebutannya, skill wajib creative writer adalah kreatif. Kamu harus memiliki gaya penulisan sendiri yang bisa membedakanmu dengan penulis lainnya.
Sebenarnya, tidak ada patokan khusus mengenai creative writer yang paling baik. Namun, dilansir dari Daily Writing Tips, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh creative writer pemula.
Banyak creative writer pemula yang menghabiskan waktunya untuk mendeskripsikan banyak hal. Sebagai contoh, satu tempat kejadian bisa dideskripsikan hingga satu paragraf tersendiri.
Padahal, membuat deskripsi yang terlalu detail justru tidak baik.
Kamu harus lebih fokus pada pengembangan cerita daripada sibuk mendeskripsikan hal-hal di dalamnya.
Pengulangan yang biasa dilakukan creative writer pemula adalah terkait kata-kata yang digunakan.
Sebagai contoh, “Aku pergi meninggalkan dia yang telah meninggalkan aku. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelahnya.”
Dalam dua kalimat tersebut, ada beberapa pengulangan kata “aku” yang menyebabkan cerita tersebut kurang nyaman dibaca. Adapun kata “aku” sama-sama digunakan sebagai awalan dua kalimat tersebut.
Kesalahan ketika yang kerap dilakukan creative writer adalah berganti sudut pandang secara tidak sengaja.
Di awal cerita, kamu menggunakan sudut pandang orang pertama atau “saya”. Kemudian, di bab selanjutnya kamu menggunakan sudut pandang orang kedua.
Sebagai creative writer, alangkah lebih baik jika penulisan dibuat fokus ke salah satu sudut pandang agar cerita yang dibangun bisa mendalam
Author : Geofanni Nerissa Arviana
https://glints.com/id/lowongan/creative-writer-adalah/#.XzJRCugzbIV