IG: shigatsu0926
Pada tahun 1948, pemerintah Jepang mengubah nama Tango no sekku (?????), versi Jepang, dari Double Fifth, hari libur yang biasanya dirayakan oleh keluarga berkebangsaan Tionghoa di dunia menjadi namanya menjadi Kodomo no Hi (Hari Anak).
Mayoritas penduduk Jepang tetap menganggapnya sebagai Hari Anak Laki-laki, meskipun tanggal 5 Mei resmi dikenal sebagai Hari Anak. Rumah yang memiliki anak laki-laki di Jepang Biasanya akan mengibarkan bendera ikan koi berwarna-warni di luar rumah mereka, dan juga bisa dilihat di tempat-tempat lain di seluruh Jepang.
Biasanya juga, keluarga yang memiliki anak laki-laki di Jepang akan merayakan Kodomo no Hi dengan menghias rumah mereka dengan armor samurai dan sebuah miniatur helmnya, melambangkan mereka mengharapkan untuk mermbesarkan anak laki-laki yang kuat dan sehat. Armor (yoroi, ?) dan helm (kabuto, ?) itu membentuk kata (yoroikabuto,???)
Menurut legenda Cina, ada sekumpulan ikan yang mencoba untuk melewati sebuah air terjun yang disebut “Ryumon” (??), atau gerbang naga. Sementara semua ikan lain menyerah, sedangkan ikan koi tetap teguh pada pendiriannya. Dan saat berada dalam Dragon Gate, ia berubah menjadi naga. Dalam versi Jepang menjadi sebuah peribahasa—koi no taki-nobori, (?????) yang memiliki makna “Saya akan mengambil risiko apapun,” dan kata bijaksana itu pun disingkat menjadi (????), “koinobori,” nama modern bagi layang-layang/bendera ikan koi tersebut.
Koi hitam sebagai koi terbesar dari koinobori, melambangkan ayah dan dikenal dengan sebutan magoi (??). Koi merah melambangkan ibu (higoi, ??), dan koi terakhir (biasanya biru) melambangkan anak (anak laki-laki, biasanya) dan para koi tambahan sebagai adik-adiknya.
https://japanesestation.com/lifestyle/japan-fact/fakta-menarik-tentang-hari-anak-di-jepang