Grid.ID
Di Indonesia banyak sekali bangunan – bangunan bersejarah peninggalan zaman dahuli, salah satunya Lawang Sewu.
Lawang Sewu dalam bahasa Jawa memiliki arti “seribu pintu”, tetapi tempat ini hanya memiliki 429 pintu. Disebut “seribu pintu” karena memiliki banyak jendela besar yang jika dilihat dari jauh akan terlihat seperti pintu.
Bangunan ini dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag yang merupakan arsitek dari Amsterdam dengan desai lengkung yang menyerupai huruf L.
Tempat ini dulunya merupakan kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu Perusahaan kereta api swasta asal Netherland. Kantor NIS yang pertama berada di Semarang. Pembangunan ini dimulai pada tahun 1904 – 1907. NIS merupakan Perusahaan yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia yang menghubungkan Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Setelah ditinggal oleh NIS tempat ini juga sempet dijadikan sebagai penjara.
Setelah kemerdekaan, tempat ini menjadi saksi Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 14 Oktober – 19 Oktober 2023 antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan Kempetai dan Kidobutai dari tantara Jepang.
Setelah kemerdekaan juga, tempat ini jatuh ke tangan Indonesia dan dijadikan sebagai kantor PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Kemudian beralih fungsi menjadi Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.
Berdasarkan surat putusan walikota Semarang Nomor 650/50/1992 memustuskan bahwa Lawang Semu dimasukan ke dalam 102 bangunan kuno bersejarah di kota Semarang yang harus dilindungi.
Gimana teman – teman? Menarik bukan bangunan bersejarah ini?
Source : https://www.gramedia.com/literasi/bangunan-sejarah-indonesia/, https://heritage.kai.id/page/lawang-sewu, https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/sejarah-singkat-lawang-sewu-exp-c1c2?page=all