Lokacita
Program andalan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis, formulasinya terus digenjot. Mulanya anggaran program ini dipatok Rp 15.000 per porsi. Belakangan, Prabowo menyebut anggaran yang ditetapkan untuk program Makan Bergizi Gratis dikurangi menjadi Rp10.000 per porsi untuk masing-masing anak.
Jurutama masak, penulis, dan instruktur memasak, Devina Hermawan menyarankan solusi konkrit anggaran makan bergizi Rp 10.000 per anak yakni 2 butir telur dan 1 susu UHT. Menurut Devina, telur merupakan sumber protein dan nutrisi terbaik dan termurah. Jenis makanan ini juga engurangi resiko makanan basi atau keracunan makanan yang diakibatkan kelalaian produksi dapur pusat atau macet, banjir pada saat pengiriman. Juga tidak perlu keluar biaya ekstra untuk packaging, tempat makan dan alat makan.
“Selera dan kebiasaan makanan tiap anak atau keluarga berbeda. Dengan 2 telur 1 susu ini sifatnya melengkapi kebiasaan makan mereka saja, tidak perlu banyak penyesuaian,” tulis Devina lewat akun X pribadinya, dikutip pada Kamis (5/12/2024).
Selain itu, telur dan susu UHT juga jauh mengurangi biaya logistik karena bisa dikondisikan. Telur disarankan direbus, dapat diproses dari tiap-tiap sekolah saja dan tidak perlu pengiriman dari dapur pusat. Dapur pusat (mitra) sama dengan mencari mitra dengan fasilitas dapur yang higienis di tiap-tiap daerah dengan anggaran tersebut juga sebuah tantangan tersendiri. Belum lagi kalau nanti ada permasalahan internal dari perusahaan mitra, akan menghambat distribusi makanan tersebut. Menu bebas, harga dan ketersediaan bahan di tiap daerah berbeda, selera makan tiap daerah belum tentu sama, pengecekan kandungan nutrisi dan gizi dari tiap-tiap menu jadi jauh lebih rumit.
Ia menyatakan, telur dan susu sudah tersedia di berbagai daerah, pengadaan jadi lebih mudah dan terukur. Kandungan nutrisinya sudah terbukti dan teruji di seluruh penjuru dunia. “Slogan Devina Hermawan: murah bukan murahan!” tegasnya. Lebih jauh, Devina menjelaskan, menyediakan makanan bagi anak-anak selain memperhatikan gizi, terkadang selera makanan yang berbeda (picky eater) juga menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Selera dan kebiasaan makanan tiap anak atau tiap keluarga cukup berbeda.
Untuk makan siang yakni tambahan buah dan susu. Susu merupakan sumber nutrisi lengkap mulai dari kalsium, protein, potasium dan beragam vitamin lainnya. Sayangnya tingkat konsumsi susu di Indonesia masih cukup rendah (17 kg per capita) dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia (43 kg per capita), Vietnam (37 kg per capita), Thailand (29 per capita) atau Filipina (30 kg per capita).
Tingkat konsumsi buah di Indonesia (82 gram / hari) juga masih di bawah standard WHO (150 gram per hari). Cukup ironis mengingat Indonesia merupakan salah satu penghasil buah tropis terbesar di dunia dan juga penghasil buah terbesar di dunia. Untuk pencernaan yang maksimal, sebaiknya diberikan cukup jarak waktu saat mengkonsumsi susu dan buah karena ada sebagian kombinasi buah dan susu yang tidak disarankan dikonsumsi berdekatan / bersamaan.
“Anggaran Rp 10.000 dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan sebagai pelengkap makanan minuman padat gizi dan nutrisi seperti telur, susu, dan buah,” usul Devina.