Secara harfiah, sekkininkan berarti "perasaan kedekatan" atau "sense of closeness." Namun dalam konteks profesional, maknanya lebih luas. Sekkininkan merujuk pada rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaan, tim, atau bahkan visi perusahaan, terutama bagi mereka yang berada di posisi yang dekat dengan pengambilan keputusan seperti manajer atau supervisor.
Orang yang memiliki sekkininkan tidak hanya menjalankan tugasnya semata, tetapi juga merasa bertanggung jawab secara personal terhadap keberhasilan dan kegagalan pekerjaan tersebut. Mereka bersikap seolah-olah perusahaan atau proyek yang dijalankan adalah milik mereka sendiri.
Proaktif dalam menyelesaikan masalah
Mereka tidak menunggu perintah untuk bertindak. Jika ada kendala, mereka akan bergerak lebih dulu untuk mencari solusi.
Merasa bertanggung jawab atas hasil akhir
Tidak cukup hanya menyelesaikan bagian pekerjaannya. Mereka juga memastikan proyek secara keseluruhan berjalan lancar.
Berpikir seperti pemilik
Mereka mempertimbangkan dampak keputusan jangka panjang dan tidak hanya fokus pada hasil instan.
Berani mengambil keputusan dan risiko
Karena rasa tanggung jawabnya tinggi, mereka tidak ragu mengambil keputusan demi kemajuan proyek.
Budaya kerja Jepang sangat menekankan kerjasama tim dan loyalitas. Namun, loyalitas tanpa rasa kepemilikan bisa menyebabkan pasivitas. Sekkininkan menjadi jembatan antara loyalitas dan tanggung jawab individu, menciptakan budaya kerja yang sehat, produktif, dan berorientasi solusi.
Dalam organisasi, orang-orang dengan sekkininkan tinggi sering kali menjadi pendorong perubahan, pembuat keputusan yang cepat, dan penyeimbang antara visi manajemen dan pelaksanaan operasional.
Memahami visi dan tujuan perusahaan secara mendalam
Berkomunikasi aktif dan terbuka dengan tim serta atasan
Melatih kepekaan terhadap masalah di sekitar lingkungan kerja
Melakukan refleksi dan evaluasi pribadi secara rutin
Menganggap pekerjaan sebagai bentuk kontribusi personal, bukan hanya kewajiban
Budaya sekkininkan menunjukkan bahwa dalam dunia kerja, tanggung jawab tidak hanya ada pada jabatan, tetapi juga pada sikap. Dengan menumbuhkan sekkininkan, seorang profesional tidak hanya menjadi pegawai yang baik, tapi juga menjadi pendorong utama kemajuan perusahaan. Di era kerja modern yang penuh tantangan, nilai-nilai seperti ini semakin penting untuk diterapkan dan dikembangkan.
Sekkininkan bukan hanya konsep kerja, tetapi juga filosofi kepemilikan dan keterlibatan yang mendalam terhadap tanggung jawab. Sudahkah kita memilikinya dalam pekerjaan kita sehari-hari?