Ilustrasi keramik yang telah diperbaiki dengan kintsugi (table-life.com)
Kerajinan ini memiliki makna bahwa benda hancur bukan hanya sekedar obyek untuk disembunyikan, melainkan untuk dipajang dengan rasa bangga. “kin” dari “kintsugi” sendiri berarti “emas” yang menandakan bahwa kesenian emas untuk menyatukan pecahan-pecahannya.
Kintsugi memiliki sejarah panjang pada abad 1ke-5 lalu. Salah satu teori, shogun Jepang Ashikaga Yoshimasa, shogun ke-8 dari Keshogunan Ashikaga, mengirimkan kembali sebuah mangkuk teh le Cina untuk diperbaiki. Akan tetapi, mangkuk itu datang dalam keadaan sangat buruk. Karena itu, sang shogun memikirkan cara agar agar barang pecah itu terlihat lebih baik. Saat itulah pengrajin utusannya menemukan cara estektik untuk menyambungkan kembali bongkahan mangkuk: dengan menggunakan pernis yang dicampur dengan emas.
Teknik yang digunakakn juga menghasilkan sebuah sebuah garis cantik berwarna emas, menampakkan “luka” benda itu. Karena keindahannya, teknik kerajinan ini pun menjadi populer, membuat banyak kolektor tak segan-segan menghancurkan pot keramik mereka hanya untuk memperbaikinya dengan menggunakan teknik kintsugi!
Tertarik untuk mencobanya?