travel.tribunnews.com
Berdiri dengan anggun di tengah rimbunnya Taman Nasional Chichibu-Tama-Kai, Gunung Mitake menawarkan tempat pelarian yang tenang dari hiruk-pikuk jalanan Tokyo. Hanya dengan naik kereta singkat dari jantung kota, gunung suci ini mengundang pengunjung untuk membenamkan diri dalam keindahan alamnya membentang di wilayah Kanto. Baik kamu mencari petualangan atau sekadar mencari ketenangan, Gunung Mitake adalah permata tersembunyi yang menampilkan sisi lain dari Tokyo yang lebih tenang, namun tetap mempesona.
Sebelum melakukan pendakian, singgahlah di Kuil Musashi Mitake, kuil yang diyakini telah menjadi pusat pemujaan gunung selama hampir 2000 tahun. Untuk mencapai kuil ini, kamu harus terlebih dahulu menaiki anak tangga yang panjang dari stasiun atas Mitake Cablecar. Dalam perjalanan, kamu akan melewati sebuah desa kecil dengan banyak penginapan bergaya Jepang dan toko-toko suvenir, yang telah melayani pengunjung dan peziarah Gunung Mitake selama berabad-abad.
Sesampainya di sana kamu akan menyaksikan Aula utama kuil yang mengesankanSecara berkala sepanjang tahun, para pendeta melakukan tarian ritual khusus yang disebut kagura. Meskipun tarian ini dilakukan pada malam hari, pada hari-hari itu kereta gantung beroperasi lebih lambat, jadi kamu masih bisa menyaksikannya dalam perjalanan sehari dari Tokyo.
Ada rute trekking yang mengarah dari kuil ke puncak dan lembah di dekatnya, yang disebut Rock Garden. Tempat ini sebenarnya adalah lembah kecil berhutan dengan aliran sungai yang menawan dan dipenuhi oleh batu yang tertutup lumut. Rute menuju Rock Garden sendiri dapat ditempuh dengan mudah. Namun untuk menuju ke air terjun, kamu akan dihadapi pada lereng curam yang cukup menantang.
Setelah akhirnya menemukan air terjun, yang hampir tersembunyi di lereng gunung berbatu, rasa sakitnya diajmin akan terbayar lunas! Perjalanan belum selesai karena kamu dapat menemukan air terjun lain, yang menjadi salah satu lokasi paling indah di gunung ini. Melewati Rock Garden, kamu akan menemukan jalan setapak yang mengarah ke air terjun Ayahiro no taki. Ditandai dengan gerbang torii. Air terjun ini dianggap sebagai tempat spiritual. Para biksu dan peziarah lainnya datang ke Gunung Mitake untuk berlatih taikigyo di sini, sebuah praktik meditasi pertapa yang melibatkan berdiri langsung di bawah air terjun.
Sebagai salah satu tujuan pendakian dan trekking terbaik di Tokyo, gunung ini juga menyelenggarakan Festival Rengeshoma tahunan dari tanggal 20 Juli - 9 September 2024. Rengeshoma adalah nama Jepang untuk Anemonopsis macrophylla, tanaman berbunga yang merupakan tanaman endemik pulau Honshu di Jepang.
Karena bunga-bunga ini sangat sensitif terhadap sinar matahari dan angin yang kuat, bunga ini hanya bisa tumbuh di daerah yang dingin dan teduh. Salah satu dari beberapa lokasi di mana bunga-bunga ini mekar di musim panas adalah puncak Gunung Mitake. Di sekitar stasiun kereta gantung puncak Gunung Mitake, sekitar 50.000 rengeshoma akan mekar pada paruh pertama Bulan Agustus.
Acara-acara termasuk pertunjukan ninja dan kagura (tarian kuil) akan berlangsung di panggung Kuil Musashi Mitake pada akhir pekan selama musim festival yang diselenggarakan.
Dari pusat kota Tokyo (Stasiun Tokyo atau Stasiun Shinjuku), naiklah kereta JR Chuo Line berwarna oranye yang memiliki tujuan Stasiun Ome. Di Stasiun Ome, berganti ke kereta berwarna oranye di JR Ome Line. Kereta ini biasanya akan menunggu di peron yang berlawanan dengan kereta yang datang. Naiklah kereta tersebut hingga Stasiun Mitake. Sesampainya di Stasiun Mitake, naiklah bus untuk sampai ke stasiun bawah Mitake Cablecar. Cablecar akan membawamu mendekati puncak Gunung Mitake. Atau kamu juga bisa berjalan kaki ke sana dalam waktu sekitar 40 menit.