Kompas.com
Hiroyuki Takahashi, ketua Asosiasi Agen Perjalanan Jepang dan JTB Corp, baru-baru ini mengusulkan agar pemerintah Jepang memberikan paspor gratis kepada anak muda berusia 18 tahun yang baru menjadi dewasa untuk mendorong mereka bepergian ke luar negeri. Takahashi mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hanya sekitar 17 persen warga Jepang memiliki paspor pada 2023, yang mengurangi kesempatan mereka untuk mengalami dunia dengan pola pikir global. Ia mencatat bahwa perjalanan internasional dari Jepang belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi COVID, disertai dengan melemahnya yen dan meningkatnya biaya perjalanan.
Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, jumlah warga Jepang yang bepergian ke luar negeri antara Januari dan Juli 2024 turun 38,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Takahashi percaya bahwa pemberian paspor lima tahun kepada dewasa baru, atau paspor kepada siswa setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama, dapat meningkatkan jumlah perjalanan internasional serta mendukung lebih banyak sekolah menengah atas yang menyelenggarakan perjalanan sekolah ke luar negeri. Ia juga menekankan perlunya perusahaan penerbangan asing untuk mempertimbangkan rute baru ke Jepang dengan adanya tingkat wisatawan keluar tertentu.
Untuk memenuhi target pemerintah Jepang mendatangkan 60 juta wisatawan mancanegara pada 2030, Takahashi mengusulkan perlunya peningkatan penerbangan internasional dari dan ke Jepang serta meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara hingga 30 juta orang pada tahun yang sama. Ia juga berharap jumlah pelancong Jepang ke luar negeri dapat meningkat menjadi lebih dari 2 juta orang pada 2025, setara dengan tingkat sebelum pandemi. Pameran pariwisata yang akan diadakan di Tokyo pada akhir September diharapkan dapat mendukung inisiatif ini.