Dewasa ini, semakin cepat dan mudahnya kita mendapatkan informasi dan segala sesuatu justru semakin banyaknya penyebab stressor bagi diri kita baik dari faktor internal yaitu diri sendiri maupun faktor eksternal atau orang lain dan lingkungan sekitar. Jika terus dibiarkan dan tidak belajar untuk mengendalikan strees, maka llambat laun hal ini akan membahayakan dan mengganggu kehidupan dan aktivitas kita. Dalam bukunya yang berjudul “How to Relax” Martin Meadows menyebutkan ada tujuh kebiasaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress, yaitu:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa stressor bagi diri kita bisa d atang kapan saja dan dari mana saja dan jika terus dibiarkan dapat menghambat kegiatan dan pengembangan diri kita. untuk itu biasakan diri untuk memanage stressor, salah satunya dengan menuliskan apa saja stressor di dalam hidup kamu mulai dari yang dirasa paling mengganggu hingga yang biasa saja. Lalu tuliskan apa dampak dari stressor tersebut dan Langkah-langkah apa saja yang sudah dan akan kamu lakukan untuk mengatasi stress tersebut. Kebiasaan ini akan terasa berat di awal, namun lambat laun jika sudah terbiasa maka akan memudahkan kita dalam mengendalikan stress
Menunda suatu pekerjaan dapat menjadi salah satu penyebab stress dalam diri kita tetap bertahan, semakin banyak pekerjaan yang kamu tunda maka akan semakin besar stress dalam pikiran kamu. Untuk itu, jika mendapat suatu tugas atau pekerjaan biasakan untuk diselesaikan saat itu juga agar tidak banyak tugas yang menumpuk dan menjadi beban pikiran di waktu-waktu yang mungkin seharusnya kita gunakan untuk beristirahat.
Jika kita bangun telat, dampak yang akan ditimbulkan akan banyak seperti dalam bersiap-siap jadi terburu-buru, emosi menjadi tidak stabil, memakan banyak energi, membuat mood jadi tidak baik, dan fatalnya membuat kegiatan lain pun menjadi mundur dan memberi dampak bagi yang lain seperti datang terlambat dalam suatu meeting. Hal-hal tersebut secara tidak langsung dapat menjadi stressor bagi diri kita. Untuk itu mulailah biasakan diri untuk menjadi orang yang tepat waktu atau bahkan sudah siap sebelum waktunya. Hal tersebut akan membuat hidup menjadi lebih tenang dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu
Banyak yang beranggapan bahwa menjadi manusia yang multitasking merupakan keuntungan dan menjadikan hidup menjadi lebih produktif. Namun kenyataannya, berdasarkan hasil penelitian oleh Stanford University menunjukkan bahwa justru melakukan banyak hal secara bersamaan tidak lebih produktif dibandingkan dengan melakukan satu hal dalam satu waktu secara fokus. Jika melakukan banyak hal secara bersamaan maka perhatian dan fokus kita pun akan terbagi sehingga itu dapat menciptakan stressor baru apabila semua pekerjaan tersebut tidak selesai juga dalam kurun waktu yang bersamaan. Namun, jika kita memberi perhatian penuh pada satu pekerjaan maka pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai dan dapat langsung melanjutkan pekerjaan yang lain.
Pernahkah kamu merasa terjebak atau terpenjara dengan jadwal yang kamu buat sendiri? Kamu merasa bahwa dalam satu hari ada terlalu banyak hal dan kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan dalam satu hari hingga menolak berbagai ajakan teman ataupun kerabat. Memang baik untuk menyelesaikan apa yang kita kerjakan, namun bukan berarti dengan push diri kita terlalu berat hingga mengesampingkan waktu-waktu untuk bersantai dan beristirahat. Dalam satu hari setidaknya sisihkan waktu 1-2 jam untuk melakukan hal-hal spontanitas yang kamu suka untuk mengurangi stressor di hari itu juga tidak ada salahnya.
Berapa banyak dari kita yang merasa bisa mengontrol semuanya, bahwa segala hal ada di bawah kendali kita. Namun kenyataannya bahwa ada hal-hal yang bis akita kendalikan, ada hal-hal yang berada di luar kendali kita. Terlalu berusaha untuk mengendalikan segala hal akan menambah stressor dalam diri kita terlebih mengendalikan hal-hal yang di luar kendali kita. Biasakan untuk fokus pada hal-hal yang bisa kendalikan dan lepaskan hal-hal diluar kendali kita agar berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Seorang peneliti di Princeton university menemukan bahwa keadaan lingkungan yang berantakan dapat menghambat kemampuan kita untuk fokus dan memproses suatu informasi. Bisa jadi keadaan tersebutlah yang menyebabkan stress dan distraksi dari hal-hal yang seharusnya kita lakukan. Untuk itu, biasakan untuk menjadi orang yang rajin untuk merapihkan barang dan ruangan kita sendiri agar dapat memudahkan kita dalam mengerjakan banyak hal. Jika sesuatu tepat berada di tempatnya, maka kita akan mudah menemukan apa yang kit acari. Tidak hanya meraphkan, kita juga mulai belajar memilah barang-barang yang sekiranya memang masih kita butuhkan dengan barang-barang yang jarang atau sudah tidak terpakai agar tidak menumpuk dan membuat ruangan menjadi lebih sempit dan berantakan.