https://moviedrama.net/thetaleoftheprincesskaguya-vod/
The Tale of The Princess Kaguya (atau dalam bahasa Jepang Kaguya-hime no Monogatari) merupakan salah satu anime yang diambil dari salah satu cerita rakyat di Jepang yang berjudul sama dari abad ke-10. Anime ini diproduksi oleh Studio Ghibli, studio yang sama yang memproduksi film anime Spirited Away, My Neighbour Totoro, Grave of Fireflies yang mungkin akan saya ulas di lain kesempatan. Anime The Tale of The Princesws Kaguya disutradarai oleh Isao Takahata (yang mensutradarai beberapa anime lainnya seperti Grave of Fireflies, My Neighbors the Yamadas, dll.) dan dirilis pada 23 November 2013.
Diambil dari cerita rakyat Jepang yang terkenal, dikisahkan pada sebuah desa terpencil hiduplah seorang kakek yang bekerja sebagai pemotong bambu dan nenek tua yang bernama Okina dan Ouna. Suatu hari, kakek Okina seperti biasanya pergi ke sebuah hutan untuk memotong bambu. Setelah memotong beberapa bambu, dirinya melihat ada sebuah cahaya di salah satu bambu, tanpa pikir panjang dirinya menebang bambu tersebut dan menemukan sesosok bayi pada bambu tersebut. Kakek Okina dan nenek Ouna membesarkan bayi yang dinamai Kaguya tersebut. Kaguya dapat tumbuh dewasa sangat cepat, dan berbaur dengan anak-anak lainnya di desa tersebut.
Namun pada suatu hari, kakek Okina menemukan juga tumpukan emas dan kain dari sebuah bambu. Dari kejadian tersebut kakek Okina dan Nenek Ouna membawa Kaguya ke kota, membuatkannya sebuah istana, dan menjadikannya sesosok tuan putri. Kehidupan Kaguya pun berubah drastis sejak pindah dari desa ke kota. Kaguya dipaksa untuk berlatih layaknya seorang putri kerajaan, dan banyak pangeran kerajaan yang ingin mempersuntingnya. Kaguya yang merasa kebebasannya terenggut akhirnya memohon untuk dirinya dapat kembali ke bulan.
Karena diambil dari cerita rakyat Jepang yang terkenal, alur cerita yang disajikan cukup sederhana untuk dinikmati; yaitu bagaimana sepasang orang tua yang menemukannya disebuah pohon bambu, membesarkannya, dan memaksakan kehendak untuk menjadikan Kaguya sebagai sesosok putri yang diperebutkan oleh banyak pria bangsawan. Sekilas cerita tersebut mirip dengan cerita rakyat Timun Mas yang ada di Indonesia. Karena diangkat dari cerita rakyat Jepang, jadi anime ini dapat dinikmati untuk semua umur.
Namun, jika dipahami pemaknaannya dengan sudut pandang yang lebih luas, anime ini bukan sekedar anime yang diambil begitu saja dari cerita rakyat Jepang. Banyak nilai-nilai kehidupan yang diambil dari cerita pada anime ini. Seperti bagaimana Kaguya memperjuangkan hak kebebasannya dari kakek Okina yang ingin menjadikannya seperti seorang putri bangsawan, penolakannya yang halus kepada para bangsawan yang ingin mempersuntingnya dengan memberikan syarat untuk membawakan perhiasan yang mustahil dibawakan oleh para pangeran, sampai bagaimana perasaan Kaguya yang sebenarnya tidak nyaman dengan kehidupannya yang berubah drastis semenjak pindah ke kota, dan rindu akan teman-temannya yang berada di desa. Pesan-pesan tersebut digambarkan secara jelas oleh Isao Takahata dan dapat dirasakan secara langsung oleh para penonton. Saya sendiri ketika menonton anime ini dapat merasakan rasa terkekangnya Kaguya untuk dipaksa untuk menjadi seorang tuan putri bangsawan dan dipaksa untuk dijodohkan dengan bangsawan lain oleh Kakek Okina.
Karena anime The Tales of Princess Kaguya ini diadaptasi dari cerita rakyat Jepang, tentu saja banyak alur dan penokohan yang ditambahkan dalam anime ini, penambahan alur cerita itu disesuaikan juga dengan cerita aslinya. Walaupun banyak penambahan alur pada anime ini, tetapi penambahan itu tidak menghilangkan inti dari cerita rakyatnya itu sendiri; Kaguya yang ditemukan oleh seorang penebang bambu, dirawat hingga besar, dijadikan seorang putri bangsawan, diperebutkan oleh para pangeran bangsawan, dan akhirnya kembali ke bulan.
Penambahan penokohan dan alur ini bagi saya menambah nilai cerita dalam anime, seperti bagaimana tokoh Sutemaru dan anak-anak di desa yang membuat Kaguya seolah memiliki ikatan emosional dengan kehidupan di desanya, bagaimana Me no Warawa yang menjadi teman Kaguya di kota dan Sagami yang melatih Kaguya untuk menjadi seorang putri bangsawan sebenarnya, hingga bagaimana Mikado yang memaksa Kaguya untuk menjadi salah satu selirnya. Pada sisi alur, saya rasa anime ini sudah dieksekusi secara sangat memuaskan. Saya bisa membayangkan anime ini akan menjadi sangat hambar jika penambahan tersebut tidak dilakukan. Bagi saya, penambahan alur tersebut menjadi sebuah kelebihan dan menambah nilai pada anime ini.
Penokohan pada anime ini pun menurut saya menjadi nilai tambah tersendiri. Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, bagaimana tokoh kakek Okina, nenek Ouna, Sutemaru dan anak-anak desa, Me no Warawa, Sagami, hingga Mikado yang dapat membuat konflik batin pada Kaguya. Begitu juga dengan tokoh-tokoh lainnya seperti lima pangeran yang ingin mempersunting Kaguya ataupun tokoh orang penting di kerajaan yang bernama Inbe no Akita, walaupun kemunculannya bisa dibilang minor dalam anime ini, tapi karakter tersebut dapat membangun konflik secara keseluruhan. Dengan kemunculannya yang sangat sedikit, tokoh-tokoh tersebut mampu membangun konflik batin pada tokoh Kaguya. Tokoh-tokoh yang dapat dengan efektif membangun konflik secara keseluruhan anime menjadi nilai tambah tersendiri bagi saya.
Visual pada anime ini ala-ala emaki, yaitu gulungan gambar bercerita yang muncul pada Era Nara di abad ke-8 di Jepang. Visualnya memang sepertinya dibuat asli menyerupai latar belakangnya cerita rakyat Kaguyahime muncul, yaitu pada zaman di mana aspek-aspek pertentangan antara borjuis – proletar masih sangat kental, dan emansipasi terhadap kesetaraan gender masih rendah.
Banyak yang menilai jika gaya Isao Takahata adalah seorang sutradara yang memiliki gaya animasi yang humanis-realis, dan saya sangat setuju dengan hal tersebut. Dalam anime ini gaya animasi dan visual yang dibuat oleh Isao Takahata dapat tergambar dengan sangat baik. Dari awal cerita yang ceria hingga masuknya konflik yang membuat kebebasan Kaguya direnggut tergambar secara realistis bagi saya. Saat menontonnya pun saya merasa dapat merasakan penderitaan dan rasa terkekangnya sosok Kaguya dari penggambaran animasinya yang realis, di mana rasa kepatuhannya kepada kakek – nenek yang telah merawatnya dengan norma sosial melawan ekspresi kebebasan diri yang diinginkannya dapat tersampaikan lewat gaya animasi tersebut.
Bagi saya anime buatan Isao Takahata bukanlah anime yang cocok untuk semua kalangan, karena anime ini akan terasa sangat membosankan dan membingungkan bagi penonton awam, ditambah lagi tema yang dibawakan juga bukanlah tema yang biasanya dibawakan pada anime pada umumnya. Namun, bagi penikmat anime dan film terutama yang berbau Jepang, anime ini sangat direkomendasikan untuk ditonton. Karena banyaknya hal yang dapat didiskusikan pada anime ini, terlebih sebagai bahan diskusi ataupun sebagai bahan penelitian, karena memang masih banyak hal-hal yang dapat diteliti di dalamnya, tentang bagaimana kehidupan Jepang pada masa kuno, atau tentang unsur patriaki yang masih sangat kental di anime ini, hingga sudut pandang apa yang dilakukan kakek Okina adalah sesuatu yang dirasanya terbaik bagi Kaguya yang dianggapnya karunia dari sang pencipta, walaupun hal tersebut mengekang kebebasan Kaguya. Pokoknya, anime buatan Studio Ghibli ini sangat rekomendasi untuk ditonton.