Okezone travel
Di Taman Nara, rusa-rusa dibiarkan berkeliaran bebas sebagai penghormatan atas hubungannya dengan adat budaya Shinto setempat. Namun, rusa yang hidup dengan tenang di sana justru dirusuh oleh seorang turis yang tanpa alasan menyerang hingga menendang mereka.
Video ulah turis yang tak terpuji itu viral di Jepang. Dalam video itu, sekelompok rusa terlihat tengah mengerumuni trotoar di tepi taman. Itu adalah hal yang biasa terjadi di Nara. Alih-alih melewati para rusa dengan bergeser, seorang pria berkaos putih malah menendang dengan keras hingga berbunyi kepada salah satu rusa. Rusa itu dan beberapa rusa yang lain pun berlari beberapa langkah untuk menghindari jangkauan kaki pria itu.
Kemudian, turis itu terus berjalan dan kembali menendang dan memukul wajah hewan itu. Ia pun berucap "Kamu menghalangi jalanku,". Sayangnya, saat kejadian itu tak ada pengunjung lain yang memberhentikan aksi konyol pria itu. Padahal, selama berabad-abad rusa di Taman Nara bergaul secara harmonis dengan manusia. Bahkan Yayasan Pelestarian Rusa Nara baru saja merilis hasil survei tahunan yang menyebutkan peningkatan populasi rusa karena jumlah turis manusia yang juga meningkat. Implikasi dari hal itu adalah saat turis banyak berdatangan, berarti lebih banyak orang membeli dan membagikan makanan kepada hewan itu.
Menyerang rusa di Taman Nara selain melanggar kepercayaan setempat, juga merupakan aksi kejahatan terhadap hewan. Terlebih rusa-rusa di Taman Nara secara resmi ditetapkan sebagai monumen alam oleh pemerintah Jepang karena nilai budayanya. Saat ini, seseorang yang melukai hewan tersebut bahkan dapat dihukum hingga lima tahun penjara. Hukuman itu bahkan telah diperingan dari era samurai yang menghukum mati bagi yang melukai rusa tersebut.
Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut soal identitas pria yang melakukan aksi tak terpuji itu. Beberapa pihak menyebut orang itu berasal dari China, tetapi yang lain menyebut pria itu berasal dari Jepang karena pria tersebut mengatakan 'Jama' dan 'Doke' yang artinya 'Kamu menghalangi jalanku' dan 'Minggir'.