https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20230811_05/
Pada awalnya, utuk mendapat restu dari dewa dewi Shinto, orang Jepang harus mempersembahkan seekor kuda untuk kuli terdekat. Dikarenakan kuda semakin jarang, akhirnya lahirlah tradisi baru dengan mendonasikan papan-papan dengan ukiran kuda pada permukaannya. Berjalannya waktu, papan-papan tersebut berganti, dari yang hanya terukirkan gambar kuda, menjadi gambar berbau agama, berganti sesuai musim, dengan gambar lucu, juga dengan karakter kartun yang populer. Papannya juga dibuat menjadi lebih ringan dan terjangkau.
Ema Dibanderol dengan harga sekitar 500-1000 yen (atau 50000-100000 dalam rupiah) dan Ema yang telah terkumpul banyak biasanya akan dikumpulkan kemudian dibakar oleh kuil yang menampungnya.
https://japanesestation.com/culture/tradition/mengenal-jepang-ema-papan-doa-orang-jepang