https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/58fd82dbbf629ab224f81b68/1627888542734-WBY41FHKRILCX1F
Orang-orang Cina biasanya menggantung sebuah lonceng di hutan bambu dan membuat prediksi berdasarkan arah dan bunyi angin. Namun, sejak lonceng-lonceng ini diperkenalkan ke Jepang melalui agama Buddha, lonceng ini berganti fungsi menjadi pengusir roh jahat.
Setiap negara mempunyai lonceng angin yang punya kekhasan masing-masing, furin asal Jepang pun demikian. Lonceng angin yang terbuat dari kaca ini tidak dibuat dengan cetakan, melainkan ditiup. Para pengrajin furin meniup kaca cair yang panas dengan sangat hati-hati sampai mendapatkan bentuk furin yang pas. Kawat untuk menggantung furin dimasukkan saat kaca masih meleleh.
Desain dan dekorasi di bagian dalam furin yang bermacam-macam bentuknya dilukis dengan tangan. Furin biasa digantung di daun pintu, balkon atau jendela. Dan, orang percaya bahwa furin adalah jimat yang membawa keberuntungan.
Warga Jepang banyak yang membuat Furin dari bahan kaca, bambu, kulit, batu, kayu