https://topitane.net/wp-content/uploads/2017/10/%E9%8F%A1%E9%A4%85%EF%BC%91.jpg
Kebiasaan menghiasi Kagami Mochi telah dimulai dari sekitar abad ke-14. Mochi, makanan yang dibuat dari beras ketan oleh masyarakat Jepang ini biasanya disajikan polos atau diberi berbagai isian manis. Mulai dari pasta kacang merah, selai buah-buahan, hingga mochi berisi es krim. Makanya tidak heran jika mochi adalah makanan penutup yang populer di sana. Kagami mochi sendiri punya makna yang cukup sakral bagi mereka.
Kagami mochi yang jika diartikan adalah “mochi cermin” merupakan bagian dari kepercayaan sebagian masyarakat Jepang menjelang pergantian tahun. Mochi dibentuk bulat untuk menyerupai cermin tradisional yang biasa mereka buat pada zaman dahulu. Arti dari kata kagamimochi sendiri merupakan refleksi diri atau cara untuk bercermin pada diri.
Mereka mempercayai bahwa cermin adalah tempat tinggal, atau bisa menjadi jembatan bagi dunia para manusia dan dunia para dewa. Maka dari itu, memajang kagami mochi saat pergantian tahun membuat sebagian masyarakat Jepang merasa seperti sedang merayakan tahun baru bersama para dewa.
Dekorasi kagami mochi tersebut akan terus dipajang hingga pelaksanaan Kagami Biraki atau tradisi memotong mochi pada tanggal 11 Januari setiap tahunnya.